Pertemuan V


SILOGISME

Suatu simpulan dimana dari dua putusan atau premis-premis disimpulkan suatu putusan yang baru.
Prinsip silogisme adalah apa bila premis benar, maka simpulannya benar. 

Silogisme Kategoris

Silogisme yang premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
Contoh:

  • M - P perbuatan jahat itu haram
  • S - M Menghina itu adalah perbuatan jahat
  • S - P Maka, menghina kitu haram



Silogisme Kategoris Majemuk


Bentuk silogisme yang premisnya sangat lengkap, lebih dari tiga premis.
Jenis-jenisnya adalah epichereme (silogisme yang salah satu atau kedua premisnya disertai alasan), enthymema (silogisme yang dalam penalarannya tidak mengemukakan semua premis secara ekspisit), dan polisilogisme (deretan silogisme dimana simpulan yang satu menajdi premis untuk silogisme yang lainnya).


Hukum Silogisme Kategoris

Silogisme tidak boleh mengandung lebih dari tiga term (S, M, P). Kurang dari tiga berarti tidak ada silogisme. Lebih dari tiga term artinya tidak ada perbandingan. Ketiga term tetap sama artinya. Dalam silogisme S dan P disatukan oleh perbandigan masing-masing dengan M.






FALLACIA

Kesalahan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yang tidak sehat. Kesesatan pemikiran dibagi menjadi dua yakni kesesatan formal dan informal. Kesesatan formal adalah pelanggaran terhadap kaidah logika sedangkan yang kesesatan informal menyangkut kesesatan dalam bahasa.

Jenis - Jenis Falasia
  1. Amfiboli
  2. Kesesatan Aksen/ prosodi
  3. Kesesatan bentuk pembicaraan
  4. Kesesatan aksiden
  5. Kesesatan karena alasan yang salah


Kesesatan Presumsi
  • Generalisasi tergesa-gesa
  • Non squitur
  • Analogi palsu
  • Penalaran melingkar
  • Deduksi cacat
  • Pikiran simplisitis





Sumber: Slide Power Point Pak Carolus


0 comments:

Post a Comment

Read This